Depok- Pembelajaran dengan model jarak jauh dengan pembelajaran online, sudah berjalan hampir satu bulan, dan nampaknya belum segera berakhir. Berdasar pada Surat Edaran Gubernur DIY dan Dinas Dikpora DIY, SMK Diponegoro Depok akan memperpanjang masa belajar di rumah.
Perpanjangan masa belajar di rumah ini berkaitan dengan kondisi Indonesia dan Jogjakarta pada khususnya yang sedang mengalami pageblug, berupa penyebaran wabah covid-19 yang terus meningkat. Demi keamanan dan keselamatan, maka pemerintah memutuskan memperpanjang masa belajar di rumahsampai tanggal 28 April 2020.
Dengan demikian maka siswa akan tetap mendapatkan materi pelajaran dan penugasan dengan cara on line. Kondisi seperti ini tentu akan memunculkan rasa jenuh bagi para siswa.
Di sisi lain, kondisi ini juga memunculkan kondisi mental yang bagus bagi siswa berkaitan dengan hubungan sosial, baik terutama dalam keluarga, dan juga hubungan sosial dalam masyarakat. Tumbuhnya rasa dan sikap saling menjaga, saling peduli di masyarakat merupakan pendidikan berharga bagi siswa.
SMK Diponegoro Depok menyadari situasi tersebut. Dalam rangka mengisi kejenuhan, dan ajakan untuk membantu pencegahan wabah Covid -18, Jurusan Tata Busana mengajak siswa Tata Busana kelas XI dan XII untuk memproduksi masker.
Produksi dilakukan oleh kurang lebih 12 siswa di rumah siswa masing-masing setelah sebelumnya pemotongan bahan dilakukan di sekolah. Hal ini dilakukan untuk keselamatan semua warga sekolah.
Masker yang diproduksi akan di jual secara umum dengan harga per@ Rp. 5000, Rp. 25.000/6pcs dan Rp. 50.000/12pcs. Masker berbahan kain katun dengan 2 lapis ini diharapkan membantu masyarakat yang membutuhkan masker untuk aktivitas sehari-hari, mengingat kelangkaan masker yang sangat menyulitkan masyarakat untuk mendapatkannya.
“Sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat, keuntungan dari penjualan masker akan di donasikan untuk masyarakat yang membutuhkan” ungkap Uswatun Chasanah, ketua jurusan Tata Busana SMK Diponegoro Depok. (RmT)